Sejatinya buku ini lahir dari pengembangan tulisan-tulisan dan
riset penulis sebelumya “Legitimasi dan Politik Kebijakan” (2016) yang
dipadukan dengan hasil diskusi-diskusi dengan teman-teman aktivis di
daerah (Bombana) berkenaan dengan polemik kebijakan pembangunan
industrial selama ini. Bahan diskusi itu tentu diperkaya dengan riset
partisipatoris selama menjadi bagian dari perusahaan asing yang masuk
Indonesia selama kurang lebih dua tahun (2019-2020).
Meskipun dalam banyak contoh studi kasus yang ditunjukkan
merupakan kasus kegiatan industri pertambangan di daerah (Bombana)
tetapi tentu saja memiliki relevansi dengan studi-studi kasus di tempat
lain dimana selalu ada “tragedi” dari praktik pembangunan industri
yang sedang berlangsung selama ini. Dari sini jelas menunjukkan
bahwa kebijakan selalu menghadirkan wajah yang tampak paradoks.
Dari sini-pula kita belajar tentang bagaimana suatu kebijakan dapat
dirumuskan dan dibuat sebagaimana mestinya, sebagai upaya untuk
menyelesaiakan urusan publik dan bukannya justeru menjadi masalah
bagi kehidupan publik.
Potret buram kebijakan pembangunan industri selama ini tentu juga
dapat menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak yang menginginkan
adanya “wajah pembangunan” yang ramah terhadap lingkungan:
ekologis, budaya dan psikologis masyarakat setempat, dimana suarasuara lokalitas semestinya didengarkan oleh pengampu kebijakan. Dalam
konteks ini bahwa masyarakat semestinya tidak ditempatkan sebagai
objek dari kebijakan pembangunan semata.
Harga : Harga : 350,000